Halaman Berita Inspektorat Jenderal

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal.

Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian PUPR

Jakarta (22/2) – bertempat di Auditorium PUPR telah dilaksanakan kegiatan Internalisasi Penguatan Peran Perempuan (Istri Pejabat) dalam Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian PUPR. Sebelumnya, kegiatan sejenis telah beberapa kali dilakukan dengan nama Saya Perempuan Anti Korupsi atau biasa disingkat SPAK. Kementerian PUPR telah melaksanakan sosialisasi dan internalisasi SPAK sejak tahun 2019 hingga 2021. SPAK sendiri dilaksanakan tidak hanya menyasar kaum Istri/Ibu, sekaligus pemberdayaan anak-anak dengan edukasi pola hidup sehat dan hibah sarana cuci tangan di sekolah mereka. Serangkaian kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Inspektorat Jenderal bersama Dharma Wanita Persatuan Kementerian PUPR.

Kegiatan Internalisasi Penguatan Peran Perempuan (Istri Pejabat) dalam Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian PUPR akan diikuti kurang lebih oleh sebanyak 2.299 peserta yang terdiri dari para istri Kepala Balai/Balai Besar, para istri Kepala Satuan Kerja (Satker) dan para istriPejabat Pembuat Komitmen (PPK) di lingkungan Kementerian PUPR. Adapun kegiatan ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai Februari hingga November 2023.

Dalam sambutannya, T.Iskandar yang mewakili Menteri PUPR menekankan pentingnya peran ibu dalam keluarga. “Peran ibu sangatlah penting dalam penanaman karakter termasuk didalamnya nilai kejujuran yang merupakan cikal bakal anti Korupsi,” ujar Iskandar. Hal ini juga didukung berdasar hasil survei KPK pada tahun 2019 dimana hanya 5% ibu-ibu yang mengajarkan kejujuran dalam keluarga. Sehingga besar harapan agar ibu-ibu lebih aktif menanamkan nilai kejujuran dan integritas didalam keluarga.

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana membenarkan bahwasanya peran ibu sangatlah vital dalam keluarga. Ibu bisa menjadi motor bagi keluarga baik motor tersebut digerakan maju ataupun mundur. Wawan mengingatkan bahaya korupsi yang dapat menghancurkan nilai moral khususnya di keluarga. “Ketika ibu diberikan uang oleh suami, tanya asal usulnya jikalau jelas maka bersyukurlah sehingga suami diapresiasi jerih payahnya dan bukan sebaliknya,” pungkas Wawan. Wawan juga mengapresiasi kegiatan Penanaman Budaya Integritas yang secara rutin dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Wawan berharap para ibu/istri dari pegawai Kementerian PUPR dapat berperan aktif menjadi agent of change dalam pemberantasan korupsi di lingkungan masyarakat dan khususnya pada keluarga.

Kegiatan ini dikemas secara interaktif agar para peserta tetap antusias mengikuti materi dari pagi hingga sore. Menteri PUPR juga berpesan bahwasanya peserta yang menerima undangan wajib hadir dan mengikuti kegiatan dari mulai hingga selesai tanpa terkecuali. Iskandar juga menambahkan, “tanamkan dalam diri, aku mau melindungi keluargaku, aku mau melawan korupsi. Ketika kita memiliki kenginan, maka alam bawah sadar akan mendorong diri kita untuk mewujudkan keinginan tersebut,” tutur Iskandar.

Turut hadir Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rachman Arief Dienaputra, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi Abdul Hamid, Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Ghazaly Akman, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Dadang Rukmana, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Asep Arofah Permana dan Plh. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI David Sepriwasa. (NF)

-