Workshop Manajemen Risiko Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
08 September 2023

Jakarta (7/9) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) mengadakan Workshop Manajemen Risiko Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dengan tujuan menyamakan persepsi antara pengelola risiko yaitu Pejabat Administrator dan Pemilik Risiko yakni Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sesuai dengan implementasi Intruksi Menteri PUPR Nomor 4/IN/M/2022.
Sebagaimana diketahui, tahun depan Kementerian PUPR diamanahi tugas tambahan dan anggaran tertinggi. Pemerintah menaruh asa besar pada Kementerian PUPR untuk dapat meningkatkan kualitas infrastruktur guna meningkatkan taraf sosial ekonomi masyarakat. Tingginya anggaran secara tidak langsung menjadikan kita sasaran, kita diawasi setiap gerak-geriknya, oleh karena itu manajemen risiko perlu diterapkan. Risiko memang besar sehingga perlu dimitigasi agar setiap rupiah yang dianggarkan dapat tepat mutu serta bermanfaat bagi masyarakat sekaligus dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya.
Sesuai dengan agenda manajemen risiko, workshop dimulai dengan pengenalan upaya meningkatkan manajemen risiko yang dilakukan secara sengaja dan serius. Pondasi berperan penting pada keutuhan infrastruktur, begitu juga pada pola pikir, sehingga pondasi berpikir perlu dibentuk. CEO ESQ Training Ary Ginanjar sebagai salah satu narasumber membawakan materi berjudul “Penerapan Core Values BerAKHLAK dalam Kepemimpinan Berbasis Risiko”, dalam materinya dijelaskan langkah yang harus dilakukan untuk menunjang pemimpin bertalenta berbasis pada core values berAKHLAK dengan menerapkan strategi and competence yaitu dengan memiliki growth mindset, talented leadership, dan perfomance yang berkualitas. Senada dengan apa yang sering disampaikan oleh Menteri PUPR, “untuk meninggalkan legacy bagi Kementerian PUPR, maka insan PUPR haruslah kredibel dan agile. Agile disini merangkup mental agility, change agility, people agility, learning agility, dan result agility,” tutur Ary.
Bapak Menteri PUPR Basuki Hadlimuljono memberikan arahan singkat disela-sela kegiatan pada seluruh peserta workshop, “Kalau legacy berupa jalan, jembatan, atau gedung, siapa saja bisa membuat. Keinginan saya adalah dapat mewariskan organisasi yang kredibel, kompeten dan orang-orang yang Amanah.”
“Tidak ada satu pekerjaan pun yang bisa dikerjakan sendiri di PUPR, semuanya perlu kerjasama satu sama lainnya. Smart is a must but not sufficient, semuanya harus berlandaskan akhlakul karimah, dan yang terpenting jadilah role leader yang baik,” ujar Basuki.
Dengan diadakannya workshop ini, diharapkan dapat memajukan seluruh dinamika proses bisnis yang berlaku. Manajemen risiko mengefektifkan nilai fungsi pengawasan. Bagi Kementerian PUPR, risiko merupakan hambatan yang mengganggu tercapainya tujuan organisasi, sehingga perlu dikenali dan dimitigasi. Oleh karena itu, marilah kita semakin aktif dan menerapkan manajemen risiko yang terdapat disetiap organisasi Kementerian PUPR.
Dalam kesempatan ini, Inspektur Jenderal T. Iskandar beserta Sekretaris Inspektorat Jenderal Bimo Adi Nursanthyasto dan Inspektur VI Moch. Yusuf Hariagung berpartisipasi sebagai peserta workshop. Turut hadir dalam kegiatan, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian PUPR, Narasumber Staf Khusus Menteri PUPR Binsar H. Simanjuntak, Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, Praktisi Manajemen Risiko Ratih Kusmartiwi, dan Praktisi GRC Djoko Prihandono. (An)


Itjen Kementerian PUPR Salah Satu APIP Penerima Apresiasi Mitra GIA Corpu BPKP
Selengkapnya...
Workshop Manajemen Risiko Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
Selengkapnya...
