
Pemanfaatan CACM dalam Pengawasan dan Pencegahan Fraud
Yolanda Hervianti
25 Maret 2025
Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, pemanfaatan teknologi digital telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam perkembangan proses bisnis organisasi. Bentuk pengaruh dari perkembangan teknologi terhadap organisasi dapat berupa dorongan terhadap peningkatan efektivitas dan efisiensi organisasi. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam mendayagunakan teknologi secara optimal ke arah yang positif. Jika kapabilitas teknologi disandingkan dengan tujuan negatif, akibatnya teknologi hanya akan menjadi alat yang disalahgunakan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari proses bisnis organisasi. Salah satu dampak positif dari perkembangan teknologi adalah kemampuannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional. Namun, di sisi lain, teknologi juga membawa risiko baru, terutama dalam hal kecurangan atau fraud.
Untuk mengatasi tantangan ini, organisasi perlu mengadopsi metode pengawasan yang lebih canggih dan real-time, seperti Continuous Audit and Continuous Monitoring (CACM). Dengan menerapkan CACM, organisasi dapat mengurangi risiko fraud, meningkatkan transparansi, dan memastikan bahwa proses bisnis berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Continuous Audit and Continuous Monitoring (CACM) adalah pendekatan pengawasan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk melakukan audit dan pemantauan secara berkelanjutan. CACM terdiri dari dua komponen utama: Continuous Auditing (CA) dan Continuous Monitoring (CM). Continuous Auditing (CA) adalah proses audit yang dilakukan secara terus-menerus dengan menggunakan teknologi untuk mengevaluasi risiko dan pengendalian dalam organisasi. CA memungkinkan auditor untuk mendeteksi anomali, kesalahan, dan indikasi fraud